Share Everything to Everyone

Tampilkan postingan dengan label VIRTUALIZATION. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label VIRTUALIZATION. Tampilkan semua postingan

Jumat, 13 Februari 2015

Jumlah Virtual Server Maksimal dalam Sebuah Mesin

13.57 Posted by ROSYID'S BLOG No comments

Pada saat ini kata ‘virtualisasi’ sudah kian marak terdengar. Sederhananya, dengan virtualisasi kita bisa menjalankan sebuah komputer secara virtual di dalam sebuah komputer yang kita miliki. Jika fisik (resources seperti processor dan memory) dari komputer kita cukup mumpuni, kita bisa menjalankan beberapa komputer secara virtual sekaligus.
Jika dulu virtualisasi lebih banyak digunakan untuk kebutuhan simulasi (termasuk development dan training), saat ini dengan semakin canggihnya perkembangan hardware dan software komputer membuat implementasi virtualisasi menjadi lazim juga dipakai di dalam aktivitas sehari-hari pada jaringan komputer (baca: production environment). Banyak perusahaan yang secara bertahap mulai mengurangi jumlah fisik server yang ada dan mengubahnya menjadi server virtual. Namun demikian, tidak banyak yang mengetahui secara pasti berapa kapasitas maksimal yang bisa ditanggung oleh sebuah komputer untuk menjalankan sejumlah komputer virtual secara bersamaan.
Untuk dapat menjalankan komputer secara virtual dibutuhkan aplikasi virtualisasi. Terdapat beragam aplikasi yang gratis ataupun berbayar, seperti Microsoft Virtual PC, Microsoft Virtual Server, Microsoft Hyper-V, VMWare ESX, Citrix XenServer, dsb. Apa pun produk yang dipilih (tentu dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing), rumus dasar untuk menghitung jumlah komputer virtual maksimum (dan optimum) yang bisa dijalankan secara bersama-sama bisa dibilang sama.
Di antara produk-produk tersebut yang mesti diketahui juga adalah fitur untuk mengalokasikan processor. Tidak semua produk yang disebut di atas memiliki fitur tersebut. Sebagai contoh, jika Anda hendak mengkonfigurasi sebuah server yang menjalankan role sebagai Hub Transport Server pada Microsoft Exchange, requirement yang ditentukan oleh Microsoft adalah sebuah server dengan dual processor. Ketika kita mengimplementasikannya pada server virtual, yang kita butuhkan adalah 2 core.
Sebagai ilustrasi, jika Anda hendak menjalankan 6 (enam) buah server virtual dengan spesifikasi processor seperti di bawah ini:
Server Processor Memory
SERVER01 4 core 16 GB
SERVER02 4 core   8 GB
SERVER03 2 core   4 GB
SERVER04 2 core   4 GB
SERVER05 2 core   4 GB
SERVER06 2 core   4 GB
Artinya kebutuhan untuk seluruh server virtual itu (jika dijumlahkan) adalah processor sebesar 16 core dan memory sebesar 40GB.
Catatan: Jumlah processor (core) pada masing-masing server di atas sekedar contoh. Jumlah kebutuhan riil nya bergantung dari kebutuhan masing-masing aplikasi dan beban yang ditanggung oleh masing-masing aplikasi. Sebagai contoh, sebuah Mailbox Server dengan beban user 50 orang tentu akan berbeda kebutuhannya dengan yang menanggung bebas 5000 user.
Rumus dasar dari kapasitas maksimum sebuah komputer bisa menjalankan komputer-komputer virtual secara bersamaan adalah:
M = 2.N
Di mana:
M = jumlah total processor yang dibutuhkan oleh seluruh komputer virtual yang akan berjalan dalam waktu yang bersamaan di komputer tersebut (dalam contoh di atas M = 16)
N = jumlah total processor yang tersedia pada komputer fisik (host server).

Pada kasus di atas berarti:
M = 2.N
16 = 2.N
N = 16/2
N = 8

Itu artinya, kita harus menyediakan sebuah komputer (host server) yang memiliki 8 core. Terserah bagaimana memenuhinya. Misalnya saja dengan menggunakan komputer yang berspesifikasi processor DUAL QUAD CORE (quad core = 4 core; karena ada dual, artinya 2 x 4 core = 8 core). Sedangkan clock speed dan juga L2/L3 cache yang semakin tinggi akan memberikan performance yang lebih baik.
Selanjutnya adalah urusan RAM (memory). Pada contoh di atas, total kebutuhan memory adalah 40GB. Jangan lupa bahwa host server juga membutuhkan memory untuk bisa berjalan. Cari tahu kebutuhan aplikasi virtualisasi dan sistem operasi utama berapa? Jika menggunakan Hyper-V yang berdiri di atas Windows Server 2008 dibutuhkan setidaknya 1GB. Naikkan saja sedikit supaya agak lega, misal minimal jatahnya 2GB. Artinya kebutuhan kita adalah 40GB + 2GB = 42GB. Itulah jumlah memory yang mesti tersedia di host server. Semakin besar semakin bagus. Jadi jika dana mencukupi sah-sah saja kita jadikan 64GB. Setidaknya bisa saja sebagian server virtual bisa kita beri tambahan memory kembali agar lebih baik.
Masalah terakhir adalah space pada harddisk. Jika Anda menjalankan semua mesin di atas untuk keperluan production alias proses sehari-hari di aktivitas kantor, sangat disarankan semua server virtual tersebut diletakkan di Storage Area Network (menggunakan SAS disk, minimal 15.000 RPM). Berapa besar kebutuhan space nya? Ya hitung saja sendiri…. Bayangkan berapa space yang Anda butuhkan jika masing-masing server virtual itu berdiri sendiri. Sedangkan untuk host server hanya dibutuhkan space secukupnya, misal 2 buah SAS disk sebesar 72GB yang menggunakan RAID 1 (mirroring). Sedangkan jika hanya untuk kebutuhan simulasi (development atau sekedar latihan), penggunaan storage berupa harddisk lokal tidak menjadi masalah.

Minggu, 18 Januari 2015

Belajar VMWare Virtualization Technology

22.51 Posted by ROSYID'S BLOG No comments
Salah satu hambatan terbesar bagi rekan-rekan yang hendak belajar VMWare vSphere adalah “Mulai belajar darimana??”. Jadi ibarat orang berjalan ke suatu tempat, yang sulit bukanlah melintasi perjalanannya melainkan menentukan jalur dan jalan mana yang hendak diambil.
Lupakan soal banyaknya istilah dan jargon yang melingkupi dunia VMWare. Tidak usah pusing memikirkan apa bedanya VMWare Player, VMWare Workstation, VMWare Server, VMWare ESX, ESXi, VMWare vCloud, VMWare vShield, VMWare vCenter dan lain-lain. Jika anda ingin belajar teknologi virtualisasi server yang powerful, ikuti saran saya sebagai berikut :
  1. Install VMWare vSphere Hypervisor alias VMWare ESXi. VMWare ESXi gratis untuk dipergunakan. Panduan instalasi bisa dibaca disini. Kalau ada peringatan 60 days evaluation, itu karena belum memasukkan serial key. Serial key bisa didownload dari website VMWare bersamaan dengan download file installer ESXi
  2. Install VMWare vSphere Client. VMWare vSphere Client adalah aplikasi .exe yang diinstall diatas sistem Windows untuk manajemen vSphere. VMWare vSphere Client juga gratis, bisa dipergunakan untuk memasukkan serial number, konfigurasi storage, network, install Virtual Machine dan lain sebagainya. Sayangnya belum tersedia VMWare vSphere Client untuk Linux kecuali versi CLI (Command Line)
  3. Belajar instalasi Virtual Machine, baik dari iso di lokal, iso di server, CD/DVD di lokal maupun instalasi dari template (file .ovf). Ini banyak gunanya pada saat implementasi sistem.
  4. Belajar cara snapshot, fungsi snapshot dan backup-restore image VMWare
  5. Belajar cara mengkonversi sistem fisik ke virtual dengan VMWare Converter (nama lengkapnya : VMWare vCenter Converter Stand Alone). Aplikasi berbasis Windows ini sangat powerful untuk memindahkan sistem baik Linux maupun WIndows, bahkan dalam kondisi sedang menyala sekalipun. VMWare Converter juga bisa digunakan untuk memindahkan Virtual Machine dari VMWare Workstation atau dari vSphere lain atau bahkan dari Microsoft Hyper-V
  6. Belajar VMWare vCenter untuk manajemen vSphere secara lengkap. VMWare vCenter dapat digunakan untuk manajemen tingkat lanjut dari vSphere misalnya untuk vMotion,  vSphere Distributed Resource Scheduler (DRS),  vSphere High Availability (HA) dan vSphere Fault Tolerance
    (FT)
Lihat, tidak butuh penjelasan berbelit-belit untuk mulai belajar vSphere dari dasar hingga paling tidak bisa melakukan implementasi di klien. Jika sudah cukup capable dan cukup punya uang, bisa ambil sertifikasi VCP (VMWare Certified Professional).