- Mengapa kami harus mempekerjakan anda?
- Apa yang bisa anda lakukan yang kandidat lain tidak bisa?
- Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan anda?

Sumber gambar: Linkedin.com
Tentu saja, 
anda tidak akan pernah bisa memprediksi bagaimana proses wawancara akan 
berlangsung dan pertanyaan apa yang akan dilontarkan. Anda mungkin 
berhadapan dengan pewawancara yang senang memberondong dengan 
pertanyaan-pertanyaan sulit, atau bertemu pewawancara yang mampu membuat
 proses interview lebih nyaman, seperti percakapan alami dua-arah. Oleh 
karena itu sebuah persiapan menjelang sesi wawancara merupakan hal yang 
sulit. Pada banyak kasus persiapan menjelang wawancara adalah mencoba 
untuk berlatih menjawab dari daftar pertanyaan yang kalian coba temukan 
dan prediksi. Permasalahannya adalah persiapan tipe ini akan membuat 
anda over-prepared dan konsekuensinya anda sudah punya template jawaban dan pada akhirnya jawaban anda lebih terasa seperti robot.
Setidaknya ada 3 pertanyaan yang harus 
anda persiapkan, dan sebenarnya pertanyaan yang lain digunakan untuk 
memperkuat ketiga pertanyaan ini. Bersiap terhadap tiga pertanyaan ini 
berarti anda dapat menjawab sebagian besar pertanyaan dengan lebih 
natural, hanya dengan mempersiapkan secara mental terhadap tiga 
pertanyaan tersebut.
Pada dasarnya, semua pewawancara ingin mengetahui 3 hal kunci:
- Apakah anda memiliki kemampuan, keahlian dan pengalaman untuk menjalankan pekerjaan yang dicari?
- Apakah anda antusias dan tertarik pada pekerjaan dan perusahaan yang kelak mempekerjakan anda?
- Apakah anda akan cocok dengan tim yang ada, budaya dan perusahaan?
Namun bagaimanapun juga, selama sesi 
wawancara, pewawancara akan menggunakan banyak pertanyaan yang berbeda 
dan sudut pandang untuk mendapatkan jawaban. Jika pewawancara tidak 
mendapatkan jawaban dari satu pertanyaan, mereka mungkin akan bertanya 
lagi dengan cara yang berbeda. Atau mereka akan mencoba dari sudut 
pandang yang lain untuk mencari tau apakah jawaban anda konsisten.
Berikut adalah alasan yang mendasari 3 pertanyaan tersebut:
1. Apakah anda memiliki kemampuan, keahlian dan pengalaman untuk menjalankan pekerjaan yang dicari?
Pikirkan mengenai kemampuan/ skill yang 
mungkin anda butuhkan untuk menjalankan pekerjaan tersebut, dan lakukan 
penilaian sejauh mana level keahlian anda serta pengalaman terhadap 
konteks tersebut. Sangat masuk akal untuk mengidentifikasi kemampuan 
spesifik atau teknis yang mungkin diinginkan oleh calon perusahaan, 
begitu juga dengan kemampuan generik seperti, komunikasi yang baik,  
memiliki kemampuan IT, mampu bekerja dengan tim, dll. Setelah anda siap 
dengan pertanyaan ini, anda akan lebih mudah menjawab banyak pertanyaan 
lain tanpa kehilangan arah dan membicarakan hal yang tidak relevan. 
Ingat bahwa anda sedang menunjukan bahwa “anda tahu” bahwa anda memiliki
 kemampuan, keahlian dan pengalaman yang dibutuhkan untuk melakukan 
pekerjaan tersebut. Selalu kembali ke kemampuan, keahlian dan pengalaman
 ketika menjawab pertanyaan yang cukup menyeramkan (dan bahkan terkadang
 konyol) seperti:
- Ceritakan pada saya tentang diri anda?
- Apa yang menjadi kekuatan/ kelemahan terbesar?
- Apa yang dapat anda lakukan untuk kami yang tidak dapat dilakukan oleh kandidat lain?
- Kenapa anda berfikir bahwa anda orang yang tepat di posisi ini?
- Menurut anda apa yang akan menjadi tantangan utama disini?
- dll
2. Apakah anda antusias dan tertarik pada pekerjaan dan perusahaan yang kelak mempekerjakan anda?
Perusahaan yang ingin mempekerjakan anda 
ingin mengetahui bahwa anda tertarik dan senang terhadap prospek bekerja
 di perusahaan tersebut. Anda, oleh karena ituwajib melakukan penelitian
 kecil terhadap perusahaan tersebut, mengerti strateginya, kinerja saat 
ini, struktur, posisi pasar dan produk, dan anda tidak sabar ingin 
bergabung dengan mereka. Yang terpenting, anda harus sudah melakukan 
proses “stalking” tersebut, jika belum maka coba periksa “about us” pada
 website resmi perusahaan, dokumen strategi terbaru, laporan tahunan, 
statistik kunci dan juga sejarah perusahaan. Disini anda juga bisa 
memikirkan ambisi anda dan bagaimana ambisi tersebut bisa cocok ke dalam
 perusahaan yang sedang anda lamar. Pengetahuan tersebut akan membantu 
anda untuk menjawab pertanyaan berikut:
- Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini?
- Menurut anda apa yang sedang ingin kami raih?
- Apa yang anda ketahui tentang produk dan layanan kami?
- Mengapa anda ingin bekerja di perusahaan ini?
- Menurut anda mengapa anda cocok di posisi ini?
- Apa yang memotivasi anda?
- dll
3. Apakah anda akan cocok dengan tim yang ada, budaya dan perusahaan?
Pertanyaan final adalah tentang 
kepribadian dan gaya anda dan bagaiman anda sebagai individu dapat masuk
 kedalam tim dan budaya dari perusahaan. Setiap perusahaan memiliki 
budaya yang berbeda, yang nantinya akan diterjemahkan kedalam perilaku 
dan tata cara kerja yang berbeda. Sangatlah penting untuk memastikan 
bahwa anda cocok dan tidak merasa seperti terasingkan. Bahkan hal ini 
sangat penting bagi perusahaan seperti halnya penting untuk anda. Sekali
 lagi, lakukan pencarian informasi perihal ini, terkadang informasi 
tentang budaya perusahaan agak sulit didapat, jika memang anda menemukan
 kesulitan maka hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah, ceritakan 
asumsi anda dan bagaimana perasaan anda bahwa anda cocok di perusahaan 
tersebut. Lakukan pemetaan budaya perusahaan atau tim yang akan anda 
masuki lalu bandingkan dengan karakter, gaya dan perilaku kepribadian 
anda.
- Bagaimana anda mengambarkan gaya kerja anda?
- Bagaimana anda menggambarkan diri anda?
- Bagaimana kolega anda menggambarkan anda?
- Apa yang membuat anda dapat masuk kedalam gaya perusahaan kami?
- Apa yang membuat anda menjadi anggota tim yang baik?
- Jika anda adalah seekor hewan, hewan apakah yang anda pilih?
- dll.
Tentu saja setiap proses wawancara adalah
 proses komunikasi dua-arah. Hal yang sama seperti pewawancara ingin 
mengetahui apakah anda orang yang cocok untuk bekerja diperusahaan 
tersebut, anda juga harus melakukan penilaian apakah perusahaan tersebut
 sesuai dengan anda. Setiap pertanyaan dapat dibalik sehingga anda dapat
 menakar:
- Dengan bergabung di perusahaan ini, apakah saya bisa menggunakan kemampuan dan keahlian terbaik saya dan apakah mereka mampu membantu saya berkembang leih jauh?
- Apakah perusahaan sangat tertarik jika saya bekerja kepada mereka dan akankah mereka memberikan dukungan yang semsetinya?
- Apakah budaya perusahaan ini cocok dengan saya sehingga saya dapat menggali potensi diri saya dan menjadi diri saya sendiri?
Jika anda bertanya pertanyaan relevan 
dari sudut pandang anda sendiri maka hal ini akan membuat proses 
wawancara menjadi lebih seimbang dan terasa lebih seperti percakapan 
natural.
0 komentar:
Posting Komentar