Share Everything to Everyone

Kamis, 29 Januari 2015

Job Interview

11.06 Posted by ROSYID'S BLOG No comments
Melakukan wawancara kerja bisa menjadi pengalaman yang cukup untuk membuat stres. Supaya kami memiliki peluang terbesar untuk sukes melakukan pemilihan kandidat, kami terbiasa menyiapkan banyak pertanyaan sulit, seperti:
  • Mengapa kami harus mempekerjakan anda?
  • Apa yang bisa anda lakukan yang kandidat lain tidak bisa?
  • Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan anda?
Wawancara Kerja
Sumber gambar: Linkedin.com
Tentu saja, anda tidak akan pernah bisa memprediksi bagaimana proses wawancara akan berlangsung dan pertanyaan apa yang akan dilontarkan. Anda mungkin berhadapan dengan pewawancara yang senang memberondong dengan pertanyaan-pertanyaan sulit, atau bertemu pewawancara yang mampu membuat proses interview lebih nyaman, seperti percakapan alami dua-arah. Oleh karena itu sebuah persiapan menjelang sesi wawancara merupakan hal yang sulit. Pada banyak kasus persiapan menjelang wawancara adalah mencoba untuk berlatih menjawab dari daftar pertanyaan yang kalian coba temukan dan prediksi. Permasalahannya adalah persiapan tipe ini akan membuat anda over-prepared dan konsekuensinya anda sudah punya template jawaban dan pada akhirnya jawaban anda lebih terasa seperti robot.
Setidaknya ada 3 pertanyaan yang harus anda persiapkan, dan sebenarnya pertanyaan yang lain digunakan untuk memperkuat ketiga pertanyaan ini. Bersiap terhadap tiga pertanyaan ini berarti anda dapat menjawab sebagian besar pertanyaan dengan lebih natural, hanya dengan mempersiapkan secara mental terhadap tiga pertanyaan tersebut.
Pada dasarnya, semua pewawancara ingin mengetahui 3 hal kunci:
  1. Apakah anda memiliki kemampuan, keahlian dan pengalaman untuk menjalankan pekerjaan yang dicari?
  2. Apakah anda antusias dan tertarik pada pekerjaan dan perusahaan yang kelak mempekerjakan anda?
  3. Apakah anda akan cocok dengan tim yang ada, budaya dan perusahaan?
Namun bagaimanapun juga, selama sesi wawancara, pewawancara akan menggunakan banyak pertanyaan yang berbeda dan sudut pandang untuk mendapatkan jawaban. Jika pewawancara tidak mendapatkan jawaban dari satu pertanyaan, mereka mungkin akan bertanya lagi dengan cara yang berbeda. Atau mereka akan mencoba dari sudut pandang yang lain untuk mencari tau apakah jawaban anda konsisten.
Berikut adalah alasan yang mendasari 3 pertanyaan tersebut:

1. Apakah anda memiliki kemampuan, keahlian dan pengalaman untuk menjalankan pekerjaan yang dicari?

Pikirkan mengenai kemampuan/ skill yang mungkin anda butuhkan untuk menjalankan pekerjaan tersebut, dan lakukan penilaian sejauh mana level keahlian anda serta pengalaman terhadap konteks tersebut. Sangat masuk akal untuk mengidentifikasi kemampuan spesifik atau teknis yang mungkin diinginkan oleh calon perusahaan, begitu juga dengan kemampuan generik seperti, komunikasi yang baik,  memiliki kemampuan IT, mampu bekerja dengan tim, dll. Setelah anda siap dengan pertanyaan ini, anda akan lebih mudah menjawab banyak pertanyaan lain tanpa kehilangan arah dan membicarakan hal yang tidak relevan. Ingat bahwa anda sedang menunjukan bahwa “anda tahu” bahwa anda memiliki kemampuan, keahlian dan pengalaman yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Selalu kembali ke kemampuan, keahlian dan pengalaman ketika menjawab pertanyaan yang cukup menyeramkan (dan bahkan terkadang konyol) seperti:
  • Ceritakan pada saya tentang diri anda?
  • Apa yang menjadi kekuatan/ kelemahan terbesar?
  • Apa yang dapat anda lakukan untuk kami yang tidak dapat dilakukan oleh kandidat lain?
  • Kenapa anda berfikir bahwa anda orang yang tepat di posisi ini?
  • Menurut anda apa yang akan menjadi tantangan utama disini?
  • dll

2. Apakah anda antusias dan tertarik pada pekerjaan dan perusahaan yang kelak mempekerjakan anda?

Perusahaan yang ingin mempekerjakan anda ingin mengetahui bahwa anda tertarik dan senang terhadap prospek bekerja di perusahaan tersebut. Anda, oleh karena ituwajib melakukan penelitian kecil terhadap perusahaan tersebut, mengerti strateginya, kinerja saat ini, struktur, posisi pasar dan produk, dan anda tidak sabar ingin bergabung dengan mereka. Yang terpenting, anda harus sudah melakukan proses “stalking” tersebut, jika belum maka coba periksa “about us” pada website resmi perusahaan, dokumen strategi terbaru, laporan tahunan, statistik kunci dan juga sejarah perusahaan. Disini anda juga bisa memikirkan ambisi anda dan bagaimana ambisi tersebut bisa cocok ke dalam perusahaan yang sedang anda lamar. Pengetahuan tersebut akan membantu anda untuk menjawab pertanyaan berikut:
  • Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini?
  • Menurut anda apa yang sedang ingin kami raih?
  • Apa yang anda ketahui tentang produk dan layanan kami?
  • Mengapa anda ingin bekerja di perusahaan ini?
  • Menurut anda mengapa anda cocok di posisi ini?
  • Apa yang memotivasi anda?
  • dll

3. Apakah anda akan cocok dengan tim yang ada, budaya dan perusahaan?

Pertanyaan final adalah tentang kepribadian dan gaya anda dan bagaiman anda sebagai individu dapat masuk kedalam tim dan budaya dari perusahaan. Setiap perusahaan memiliki budaya yang berbeda, yang nantinya akan diterjemahkan kedalam perilaku dan tata cara kerja yang berbeda. Sangatlah penting untuk memastikan bahwa anda cocok dan tidak merasa seperti terasingkan. Bahkan hal ini sangat penting bagi perusahaan seperti halnya penting untuk anda. Sekali lagi, lakukan pencarian informasi perihal ini, terkadang informasi tentang budaya perusahaan agak sulit didapat, jika memang anda menemukan kesulitan maka hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah, ceritakan asumsi anda dan bagaimana perasaan anda bahwa anda cocok di perusahaan tersebut. Lakukan pemetaan budaya perusahaan atau tim yang akan anda masuki lalu bandingkan dengan karakter, gaya dan perilaku kepribadian anda.
  • Bagaimana anda mengambarkan gaya kerja anda?
  • Bagaimana anda menggambarkan diri anda?
  • Bagaimana kolega anda menggambarkan anda?
  • Apa yang membuat anda dapat masuk kedalam gaya perusahaan kami?
  • Apa yang membuat anda menjadi anggota tim yang baik?
  • Jika anda adalah seekor hewan, hewan apakah yang anda pilih?
  • dll.
Tentu saja setiap proses wawancara adalah proses komunikasi dua-arah. Hal yang sama seperti pewawancara ingin mengetahui apakah anda orang yang cocok untuk bekerja diperusahaan tersebut, anda juga harus melakukan penilaian apakah perusahaan tersebut sesuai dengan anda. Setiap pertanyaan dapat dibalik sehingga anda dapat menakar:
  1. Dengan bergabung di perusahaan ini, apakah saya bisa menggunakan kemampuan dan keahlian terbaik saya dan apakah mereka mampu membantu saya berkembang leih jauh?
  2. Apakah perusahaan sangat tertarik jika saya bekerja kepada mereka dan akankah mereka memberikan dukungan yang semsetinya?
  3. Apakah budaya perusahaan ini cocok dengan saya sehingga saya dapat menggali potensi diri saya dan menjadi diri saya sendiri?
Jika anda bertanya pertanyaan relevan dari sudut pandang anda sendiri maka hal ini akan membuat proses wawancara menjadi lebih seimbang dan terasa lebih seperti percakapan natural.

0 komentar:

Posting Komentar